Rabu, 17 Juni 2009

Parah, Juara Olimpiade Dapet hadiah 17 Ribu Rupiah???????

Di mana hati Bapak Mentri pemuda dan olahraga????? atau masih terlalu sibuk dengan masalah cici paramida??

Parah, Juara Olimpiade Dapet hadiah 17 Ribu Rupiah
KEMBANGAN – Uang receh Rp 17 ribu, hadiah bagi peraih juara II Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat DKI Jakarta, akhirnya dilaminating untuk mengingat kenangan pahit.“Uang ini kagak dijajanin, diawetin saja, biar dipajang di klub badminton anak saya,” ujar Amali Anwar, ayah dari Achmad Rifaldi dan Mohammad Rifki, kemarin.
Uang yang terdiri dari dua lembar pecahan Rp 5.000 dan tujuh lembar seribuan perak itu dijajar berderetan lalu dipres laminating pakai plastik tebal. “Uang ini akan kami pasang di papan pengumuman Zion Sport Hall di Kavling Polri, Jelambar, yang menjadi tempat latihan klub badminton Sinar Muria. Mudah-mudah tidak ada yang melarang,” ujar Amali loper koran itu.
Meski sempat menangis saat mengetahui uang hadiah dari panitia cuma sebesar Rp 17 ribu, namun tampaknya membawa hikmah bagi sang juara Rifaldi dan kakaknya Rifky yang mendapat simpatik dari banyak pihak. Ada beberapa pejabat di lingkungan Walikota Jakbar tersentuh hati memberikan hadiah buat dua kakak-beradik yang sama-sama meraih juara II badminton O2SN DKI Jakarta.
Selain mendapat raket buat Rifaldi yang duduk di bangku kelas V SDN 01 Duripulo dan dua beasiswa bagi Rifky pelajar kelas I SMAN 23, sejumlah pejabat memberi uang secara pribadi. “Jangan putus semangat. Rifaldi harus terus berlatih agar jadi pemain profesional,” ujar Sekko Fatahillah sambil menyelipkan uang Rp 250 ribu ke kantong Rifaldi di kantor walikota Jalan Raya Kembangan.
Sebelumnya Rifaldi juga mendapat uang simpati dari sejumlah lurah sehingga pada malam itu juga ia diantar ayahnya membeli sepatu, kaos, dan celana olahraga. Amali berharap semoga ada pihak yang peduli membina kedua anaknya menjadi atlit profesional.
“Mereka sangat rajin berlatih, minimal empat kali seminggu dengan fasilitas seadanya. Apalagi kalau ada pembinaan yang memadai sejak dini, bukan tidak mungkin mereka kelak bisa sehebat legenda badminton Icuk Sugiarto,” pungkas Amali yang tinggal di rumah petak kontrakan di RT 11 RW 09 Kelurahan Duripulo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar